Inilah Gejala Yang Terjadi Bila Terjadi Impoten

Spread the love

Inilah Gejala Yang Terjadi Bila Terjadi Impoten

Impotensi adalah kondisi ketika penis tidak bisa ereksi atau tidak mampu mempertahankan ereksi, meski mendapat rangsangan seksual. Impotensi merupakan masalah seksual yang rentan terjadi pada pria usia 40 tahun ke atas.

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah hal yang normal dan tidak berbahaya bila terjadi sesekali. Namun, jika terjadi secara terus menerus atau bertambah parah seiring waktu, impotensi dapat menimbulkan masalah saat berhubungan seksual, baik bagi penderita maupun pasanganny

Gejala Yang Terjadi Bila Terjadi Impoten Kamagra 100mg Pillen

  1. Gejala utama seorang pria yang mengalami impotensi meliputi sulitnya penis mencapai ereksi, sulitnya penis bertahan di posisi ereksi, serta penurunan gairah seksual. Impotensi atau disfungsi ereksi bukan merupakan masalah serius apabila hanya dialami sesekali. Namun apabila gejalanya tidak kunjung hilang, maka hal ini bisa jadi merupakan tanda peringatan bahwa Anda sedang menderita kondisi serius, seperti diabetes atau penyakit jantung koroner.
  2. Jarang bercinta. Susah ereksi saat bersama istri tetapi tak menemui kendala saat sedang masturbasi? Ini bisa jadi disfungsi ereksi. Mayoritas pakar juga mengatakan lebih dari 50 persen pemicu kegagalan ereksi adalah kondisi ini. Biasanya berkaitan dengan stres yang berkaitan dengan performa hubungan seks.
  3. Seks terlalu singkat. Disfungsi ereksi juga bisa muncul ketika kualitas seks Anda menurun. Hal ini ditandai dengan ereksi yang tidak terlalu keras atau hubungan seks yang terlalu singkat.
  4. Terlalu banyak ereksi. Menariknya, indikator lain dari impotensi tidak semata karena kurangnya ereksi atau ereksi yang terlalu lemah, tetapi juga kebanyakan ereksi di tengah malam. Untuk mengetes apakah ereksinya disebabkan oleh impotensi atau tidak, banyak pakar yang merekomendasikan ‘postage stamp test’ di mana Anda diminta menempelkan beberapa lembar perangko mengelilingi batang penis Anda. Jika keesokan pagi perangko-perangko ini rusak berhamburan, artinya penis Anda berfungsi saat Anda tertidur dan ini bisa berarti Anda mengalami disfungsi ereksi.
  5. Sakit gigi. Sebuah studi dari Taiwan mengungkapkan, pria impoten berpeluang 79 persen lebih besar untuk didiagnosis dengan penyakit periodontal kronis. Sebab studi tersebut mengatakan kesehatan gigi yang buruk dapat memicu masuknya bakteri ke dalam pembuluh darah dan mengganggu alirannya, termasuk yang ke kemaluan.
  6. Kebanyakan obat kuat. Nyatanya masturbasi dan menonton konten porno secara berlebihan tidaklah menyebabkan impotensi lho. Justru kondisi ini bisa dipicu oleh konsumsi obat kuat seperti Viagra yang berlebihan. Seperti diutarakan sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine di tahun 2012, konsumsi Viagra bisa membuat seorang pria mengalami ketergantungan pada obat ini lalu meningkatkan risiko disfungsi ereksi jika sewaktu-waktu tidak meminumnya.
BACA:   Penanganan Terkini Kanker Prostat

Penyebab dan Komplikasi Impotensi

Impotensi dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari proses penuaan, gaya hidup yang tidak sehat, gangguan psikologis, cedera, hingga efek samping obat-obatan. Impotensi juga dapat dipengaruhi oleh beberapa penyakit, seperti:

  • Gangguan hormon
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Penyakit jantung

Meski tidak berbahaya, impotensi yang tidak ditangani dapat menimbulkan berbagai masalah mental atau fisik. Penderita bisa mengalami depresi, bahkan kemandulan. Kondisi ini bisa mengganggu keharmonisan hubungan penderita dengan pasangan dan mengganggu konsentrasi dalam bekerja.

Pengobatan 

  • Impotensi bisa diobati dengan mengatasi penyebabnya, baik dengan obat-obatan, suntik hormon, atau operasi. Jika impotensi disebabkan oleh gangguan psikologis, maka penanganannya adalah dengan psikoterapi oleh dokter atau psikolog.
  • Cara mencegah impotensi adalah dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengatasi penyakit yang dapat menyebabkan impotensi. Contohnya adalah dengan berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Konsultasi Kesehatan, Chat WA Di sini