Penanganan dan Permasalahan Campak

Spread the love

Penanganan dan Permasalahan Campak

Campak adalah penyakit menular yang sangat menular yang disebabkan oleh virus campak.Gejala biasanya berkembang 10-12 hari setelah terpapar orang yang terinfeksi dan berlangsung 7-10 hari. Gejala awal biasanya termasuk demam, seringkali lebih dari 40 °C (104 °F), batuk, pilek, dan mata meradang. Bintik-bintik putih kecil yang dikenal sebagai Koplik’s spot dapat terbentuk di dalam mulut dua atau tiga hari setelah gejala dimulai. Ruam merah dan datar yang biasanya dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh biasanya dimulai tiga hingga lima hari setelah dimulainya gejala. Komplikasi umum termasuk diare (pada 8% kasus), infeksi telinga tengah (7%), dan pneumonia (6%). Ini terjadi sebagian karena imunosupresi yang diinduksi campak. Lebih jarang kejang, kebutaan, atau radang otak dapat terjadi. Nama lain termasuk morbilli, rubeola, campak merah, dan campak Inggris. Kedua rubella, juga dikenal sebagai campak Jerman, dan roseola adalah penyakit berbeda yang disebabkan oleh virus yang tidak terkait.

Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virusyang sangat menular, yang ditandai dengandemam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus.

Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.

Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya biasanya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

Penyebab

  • Campak, rubeola (bukan rubella=campak Jerman), atau measles (di beberapa daerah disebut juga sebagai tampek, dabaken atau morbili) adalah penyakit infeksi yang menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kisaran 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
  • Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: – bayi berumur lebih dari 1 tahun – bayi yang tidak mendapatkan imunisasi – remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
BACA:   Tindakan Berlebihan Saat Demam pada Anak

Gejala

Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:

  • Panas badan
  • Nyeri tenggorokan
  • pilek Coryza
  • Batuk ( Cough )
  • Bercak Koplik
  • Nyeri otot
  • Mata merah ( conjuctivitis )

2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala di atas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan kaki, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.

Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.

Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

Komplikasi

Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:

  • Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
  • Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
  • Ensefalitis (infeksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas.

Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan:

  • pemeriksaan darah, pemeriksaan darah tepi
  • pemeriksaan Ig M anti campak
  • Pemeriksaan komplikasi campak :
    • enteritis
    • Ensephalopati,
    • Bronkopneumoni

Pengobatan

  • Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofenatau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Maka dari itu harus berjaga-jaga.
BACA:   KONSULTASI KESEHATAN: Apakah Ada Vaksin untuk pencegahan DBD ?

Pencegahan

  • Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
  • Jika hanya mengandung campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
  • Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
  • Terdapat juga vaksin MMRV, suatu kombinasi vaksin MMR dan vaksin cacar air (varicella). Dengan adanya kombinasi ini, maka tata laksana vaksinasi lebih sederhana, karena jumlah penyuntikan lebih sedikit dan lebih murah. Tetapi untuk anak-anak berusia 2 tahun atau kurang, vaksin MMRV lebih memiliki efek samping dibandingkan pemberian vaksin MMR dan vaksin cacar air secara terpisah dalam satu hari. Terjadi penambahan kejadian febrile seizures yang terjadi 7 hingga 10 hari setelah vaksinasi, penambahan kejadian demam ringan dan penambahan kejadian gatal-gatal seperti kena campak. Tetapi vaksinasi MMRV pada usia 4 sampai 6 tahun tidak ada bukti penambahan kejadian febrile seizure dibandingkan pemberian vaksin MMR dan vaksin cacar air secara terpisah.

Waktu Inkubasi

  • Waktu terpapar sampai kena penyakit: Kira-kira 10 sampai 12 hari sehingga gejala pertama, dan 14 hari sehingga ruam muncul. Imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Orang yang dekat dan tidak mempunyai kekebalan seharusnya tidak menghadiri sekolah atau bekerja selama 14 hari.
  • Waktu pengasingan yang disarankan
  • Disarankan selama sekurang-kurangnya 4 hari setelah ruam muncul.

Материалы по теме:

Pendoman Pencegahan COVID19 Sesuai Rekomendasi CDC
Pendoman sementara pencegahan Covid-19 dari Penyebaran kepada Orang Lain di Rumah dan Komunitas Pedoman sementara ini didasarkan pada apa yang saat ini diketahui tentang Covid-19 ...
KONSULTASI KESEHATAN: Apakah Ada Vaksin untuk pencegahan DBD ?
KONSULTASI KESEHATAN: Apakah ada Vaksin untuk pencegahan DBD ?  Apakah Vaksin untuk pencegahan DBD ?  WHO mengumumkan secara resmi terproduksinya vaksin dengue untuk pencegahan infeksi virus ...
KONSULTASI KESEHATAN: Dok, anak saya demam, muncul kemerahan di badan apakah terkena campak ? Bagaimana penanganannya dan penegahannya?
KONSULTASI KESEHATAN: Dok, anak saya demam, muncul kemerahan di badan apakah terkena campak ? Bagaimana penanganannya dan penegahannya?
BACA:   COVID-19 dan Pemeriksaan Serologi Dengue positif-palsu di Singapura
Dok, anak saya demam, muncul kemerahan di ...
KONSULTASI KESEHATAN: Apakah penyakit gondong ? Bagaimana peulrannya ? Apakah gejala dan bagaimana penanganannya
  KONSULTASI KESEHATAN: Apakah penyakit gondong ? Bagaimana peulrannya ? Apakah gejala dan bagaimana penanganannya Apakah penyakit gondong ? Bagaimana peulrannya ? Apakah gejala dan bagaimana ...
Bercak Merah Saat Anak Demam Tak Harus Campak
Bercak Merah Saat Anak Demam Tak Harus Campak Saat anak demam dan timbul bercak merah di seluruh badan, seringkali dianggap penyakit campak (gabag, karumut). Padahal, ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *