
KONSULTASI KESEHATAN: Apakah penyakit Mumps pada anak ? Berbahayakah? Apakah dampaknya pada anak ?
Apakah penyakit Mumps pada anak ? Berbahayakah? Apakah dampaknya pada anak ?
Dr Audi Yudhasmara menjawab
- Penyakit Gondong atau dalam dunia kedokteran dikenal sebagai parotitis atau Mumps adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah. Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-14 tahun. Peningkatan kasus yang besar biasanya didahului pada penularan di tempat sekolah. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya
- Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sdebagai berikut :
- Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut). Kadangkala disertai nyeri telinga yang hebat pada 24 jam pertama..
- Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan. Sekitar 70-80% terjadi pembengkakan kelanjar pada dua sisi.
- Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3-5 hari kemudian berangsur mengempis dan disertai dengan demam yang membaik.
- Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar air liur di bawah rahang (submandibula), submaksilaris, kelenjar di bawah lidah (sublingual) dan terjadi edema dan eritematus pada orificium dari duktus. Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.
- Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur. Hal tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi setelah masa pubertas. Komplikasi yang dapat terjadi adalah
- Orkitis ; peradangan pada salah satu atau kedua testis dilaporkan terjadi pada 10-20% penderita. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan. Sekitar sepertiga pasien pria pascapubertas bisa terjadi orchitis unilateral. Orkitis dianggap komplikasi yang paling umum infeksi gondok pada pria dewasa. . Peradangan ini biasanya mengikuti parotitis tapi mungkin mendahului atau terjadi tanpa adanya pembengkakan kelenjar parotis. Orkitis biasanya muncul selama minggu pertama parotitis, tetapi bisa terjadi pada minggu kedua atau ketiga. Bilateral orchitis occurs much less frequently (about 10% of cases). Orchitis bilateral lebih jarang terjadi (sekitar 10% kasus). Atrofi gonad dapat mengikuti orkitis, memunculkan risiko yang lebih besar dengan keterlibatan bilateral, namun sterilitas jarang terjadi. Sebelum pubertas anak laki-laki dapat mengembangkan orkitis, tetapi hal ini jarang terjadi pada laki-laki muda dari 10 tahun. Orkitis seringkali disertai dengan demam tinggi (39-41 ° C), nyeri testis parah disertai dengan pembengkakan, dan kemerahan atau eritema skrotum. Mual, muntah, dan nyeri perut yang tidak biasa. Demam dan pembengkakan gonad ini biasanya hilang dalam 1 minggu, tetapi nyeri dapat bertahan. Studi kasus retrospektif telah meneliti kemungkinan adanya hubungan antara gondok orchitis dan perkembangan selanjutnya kanker testis. Namun hasil penelitian menunjukkan tidak ada peningkatan risiko kanker testi berkaitan dengan orchitis
- Ovoritis : peradangan pada salah satu atau kedua indung telus. Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan.
- Ensefalitis atau meningitis : peradangan otak atau selaput otak. Meningitis lebih sering terjadi daripada ensefalitis. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma atau kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh total. Gejala yang dapat terjadi adalah sakit kepala, demam, mual, muntah, dan meningismus. Ditandai perubahan kesadaran atau gangguan kesadaran. Pleocytosis yang terjadi pada cairan sumsum tulang. Dalam klinis didiagnosis meningoencephalitis, yaitu gambaran cairan sumsum tulang mononuclear pleocytosis yang terjadi, gukosa tidak normal dan hypoglycorrhachia. Virus gondok mungkin terisolasi dari cairan sumsum tulang pada awal penyakit. Gondok meningoencephalitis membawakan prognosa yang baik dan biasanya dikaitkan dengan pemulihan yang baik. Tetapi 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.
- Pankreatitis : peradangan pankreas, bisa terjadi pada akhir minggu pertama. Penderita merasakan mual dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan penderita akan sembuh total.
- Nefritis atau Peradangan ginjal bisa menyebabkan penderita mengeluarkan air kemih yang kental dalam jumlah yang banyak
- Peradangan sendi bisa menyebabkan nyeri pada satu atau beberapa sendi.
- Transient myelitis
- Polineuritis
- Infeksi otot jantung atau miokarditis
- Infeksi kelenjar tiroid
- Thrombocytopenia purpura
- Mastitis atau peradangan payudara
- Pnemonia atau Infeksi paru-paru ini juga pernah dilaporkan sebagai komplikasi pada penderita penyakit gondong.
- Gangguan sensorineural telinga dan Gangguan pendengaran
- Pemberian vaksinasi MMR(mumps, morbili, rubela) untuk mencegah penyakit gondong merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak, diberikan melalui injeksi pada usia 15 bulan. Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada remaja dan orang dewasa yang belum menderita Gondong. Pemberian imunisasi ini tidak menimbulkan efek panas atau gejala lainnya. Imunisasi MMR didunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1967. Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) menganjurkan penggunaannya untuk anak, masa remaja, remaja, dan dewasa.
Daftar Pustaka
- WHO. Global status of mumps immunization and surveillance. Wkly Epidemiol Rec. Dec 2 2005;80(48):418-24.
- CDC. Mumps epidemic–United kingdom, 2004-2005. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. Feb 24 2006;55(7):173-5.
- CDC. Mumps–United States, 1985-1988. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. Feb 24 1989;38(7):101-5.
- Sosin DM, Cochi SL, Gunn RA, et al. Changing epidemiology of mumps and its impact on university campuses. Pediatrics. Nov 1989;84(5):779-84.
- Taber LH, Demmler GJ. Mumps. In: McMillan JA, DeAngelis CD, Feigin R, Warshaw JB, eds. Oski’s Pediatrics. Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins; 1999:1141-2.


Reblogged this on Jurnal Pediatri.