
12 Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
Penyakit jantung bawaan atau PJB, merupakan penyakit yang menyerang jantung, yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan pada proses pembentukan jantung semasa dalam kandungan. Penyakit jantung bawaan akan menyerang anak-anak dan bayi yang baru lahir. Biasanya gejala dari penyakit ini akan terlihat saat bayi masih berada dalam kandungan, tetapi pada beberapa kasus gejala baru akan terlihat ketika mereka berusia di bawah 5 tahun. Penyakit jantung bawaan sendiri diketahui membunuh anak di bawah umur satu tahun lebih banyak ketimbang penyakit lainnya. Penyakit jantung bawaan sebenarnya adalah penyakit yang terjadi karena adanya kelainan semasa awal pembentukan jantung saat masih janin, hal ini mengakibatkan adanya kelainan pada struktur jantung yang membuat kerja jantung akhirnya menjadi terganggu. Secara umum kelainan jantung bawaan disebabkan oleh kelainan genetik atau pun kromosom. Menurut penelitian 5 hingga 8 persen kasus yang terjadi disebabkan oleh kelainan kromosom. Ada 2 jenis penyakit jantung bawaan, yaitu penyakit jantung bawaan biru atau sianotik, dan penyakit jantung bawaan tidak biru atau asianotik.
Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah kelainan pada struktur jantung yang dialami sejak lahir. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan pada aliran darah dari dan ke jantung, baik yang tergolong ringan ataupun kompleks, sehingga berpotensi membahayakan nyawa. Penderita penyakit jantung bawaan disarankan untuk memantau kondisi jantungnya seumur hidup, walaupun sudah pernah diobati saat masih kecil. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi jika terdapat gejala atau tanda-tanda yang membahayakan sejak dini.
12 Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
- Defek atau kecacatan pada septum, atau disebut juga dengan kebocoran jantung, adalah kondisi dimana terdapat lubang di antara atrium jantung atau di antara ventrikel jantung. Jika lubang berada pada septum atrium, maka darah akan mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan jantung dan mengakibatkan pembesaran sisi kanan jantung. Sementara, jika lubang terdapat pada septum ventrikel, maka akan terjadi peningkatan tekanan pada paru-paru dan pembesaran pada ventrikel kiri. Defek pada septum sering menyebabkan sindrom Eisenmenger, yaitu bila aliran darah pada lubang septum berbalik dari bagian kanan ke bagian kiri jantung karena tekanan di paru-paru sudah sangat tinggi, sehingga darah yang miskin oksigen ikut dialirkan ke seluruh tubuh. Keadaan ini akan mengakibatkan organ-organ serta jaringan tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan membutuhkan penanganan segera.
- Stenosis katup aorta. Sekitar 5% penderita penyakit jantung bawaan dikategorikan ke dalam jenis ini. Dalam kasus ini, katup aorta yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke aorta dan kemudian ke seluruh tubuh, mengalami penyempitan, sehingga menghambat aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Hal tersebut juga menyebabkan otot ventrikel kiri menebal dan membesar akibat beban kerja yang meningkat.
- Stenosis katup pulmoner. 10% penderita penyakit jantung bawaan mengalami penyempitan pada katup pulmoner, yang berfungsi sebagai pengontrol aliran darah dari jantung kanan menuju paru-paru.
- Anomali Ebstein (AE). Ini terjadi ketika katup trikuspid jantung yang membatasi atrium dengan ventrikel kanan tidak berfungsi dengan baik, mengakibatkan aliran darah pada jantung kanan menjadi kacau dan ventrikel kanan mengecil. Anomali ini dapat terjadi dengan atau tanpa adanya kecacatan lain pada jantung. AE tergolong sangat jarang terjadi, yakni 1% dari penderita penyakit jantung bawaan.
- Transposisi arteri besar (TAB), merupakan kelainan yang ditemukan pada 5% penderita kelainan jantung bawaan, di mana terjadi gangguan pada pembentukan arteri jantung dan paru. Pada kondisi ini, kedua arteri tersebut “bertukar posisi” sehingga darah yang miskin oksigenlah yang dipompakan ke seluruh tubuh.
- Koartktasio aorta, umumnya terjadi pada 10% penderita penyakit jantung bawaan dan beberapa kasus parah perlu ditangani segera setelah lahir. Dalam kelainan ini, aorta atau pembuluh darah utama mengalami penyempitan sehingga pengaliran darah dari jantung ke seluruh tubuh mengalami hambatan.
- Patent ductus arteriosus (PDA). Ini termasuk penyakit jantung bawaan langka yang menyerang sekitar 5 dari 100.000 bayi. Kondisi ini tergolong sangat berbahaya dikarenakan lubang yang menghubungkan arteri pulmonal dengan aorta pada janin tidak menutup setelah bayi lahir, sebagaimana mestinya. Akibatnya sebagian darah yang seharusnya dialirkan ke seluruh tubuh melalui aorta, masuk ke arteri pulmonal dan kembali ke paru-paru. Kondisi ini menyebabkan darah yang masuk ke paru-paru menjadi berlebihan, sekaligus juga menambah beban kerja jantung.
- Truncus arteriosus, jenis ini termasuk penyakit yang cukup fatal jika tidak ditangani secara dini dikarenakan kedua arteri utama, yaitu arteri pulmonal dan aorta, terbentuk sebagai satu kesatuan. Hal ini mengakibatkan aliran darah ke paru-paru menjadi sangat berlebih, yang akan menyebabkan kesulitan bernapas serta kerusakan pada pembuluh darah dalam paru-paru.
- Cacat ventrikel tunggal, adalah kondisi dimana salah satu dari ventrikel jantung tidak berkembang dan berfungsi dengan baik. Kondisi ini fatal dan memerlukan penanganan segera melalui operasi, dalam minggu-minggu awal setelah lahir. Terdapat 2 jenis cacat ventrikel tunggal yang dapat terjadi, yaitu hypoplastic left heart syndrome (HLHS) dan tricuspid atresia.
- Hypoplastic left heart syndrome (HLHS) adalah penyakit jantung bawaan yang cukup langka, dimana bagian kiri jantung tidak berkembang dengan normal dan berukuran kecil, mengakibatkan pemompaan darah tidak dapat menggapai seluruh tubuh. Sedangkan tricuspid atresia merupakan kondisi dimana katup trikuspid tidak terbentuk dengan sempurna, mengakibatkan aliran darah dari atrium tidak mengalir ke ventrikel kanan, sehingga ventrikel kanan tidak berkembang dan mengecil.
- Tetralogy of Fallot (ToF), merupakan kombinasi dari berbagai penyakit jantung bawaan, yang terdiri dari defek septrum ventrikel (lubang di antara kedua ventrikel jantung), stenosis pulmonal (penyempitan pada katup pulmonal), kelainan posisi aorta, serta hipertrofi ventrikel kanan (penebalan pada otot ventrikel kanan). Kondisi ini sangat jarang terjadi, dan dapat mengakibatkan percampuran antara darah kotor dan darah bersih, sehingga menyebabkan sianosis pada bayi.
- Total or partial anomalous pulmonary venous return (TAPVR), adalah kondisi di rmana keempat pembuluh darah vena yang membawa darah dari paru-paru justru mengarah ke bagian kanan jantung. Dalam kondisi tertentu, kelainan ini juga dapat terjadi secara parsial, yaitu hanya beberapa pembuluh vena yang terbentuk dalam posisi keliru. Terkadang kondisi ini juga disertai dengan penyempitan pada pembuluh vena yang mengalami kelainan tersebut, dan dapat mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari satu bulan setelah lahir.

